05. 3. Lain Lain
(normal) | Bahasa Sunda
(sopan/lemes)
06. Perbedaan dengan Bahasa Sunda di Banten
Bahasa Sunda yang berada di Banten, serta yang
berada di daerah Priangan (Garut, Tasikmalaya, Bandung, dll.)
memiliki beberapa perbedaan.
Mulai dari dialek pengucapannya,
sampai beberapa perbedaan pada kata- katanya.
Bahasa Sunda di Banten
juga umumnya tidak mengenal tingkatan,
Bahasa Sunda tersebut masih
terlihat memiliki hubungan erat dengan bahasa Sunda Kuna.
Namun
oleh mayoritas orang-orang yang berbahasa Sunda yang memiliki
tingkatan (Priangan),
Bahasa Sunda Banten (Rangkas bitung,
Pandeglang) digolongkan sebagai bahasa Sunda kasar.
Namun secara
prakteknya, Bahasa Sunda Banten digolongkan sebagai Bahasa Sunda
dialek Barat.
Pengucapan bahasa Sunda di Banten umumnya berada di
daerah Selatan Banten (Lebak, Pandeglang). Berikut beberapa contoh
perbedaannya:
(Banten) | Bahasa Sunda
(Priangan)
Contoh perbedaan dalam kalimatnya seperti:
Ketika sedang berpendapat:
- Sunda Banten (Rangkas bitung): "Jeuuuh aing mah embung jasa jadi doang jelma nu kedul!"
- Sunda Priangan: "Ah abdi mah alim janten jalmi nu pangedulan teh!"
- Bahasa Indonesia: "Wah saya sangat tidak mau menjadi orang yang malas!"
Ketika mengajak kerabat untuk makan (misalkan nama kerabat adalah Eka) :